About marriage.

 Semakin berumur, soal menikah pasti terbesit di kepala. Belum lagi lingkungan dan orang-orang seumuran gw sudah banyak yang menikah. Tentu saja gw akan mikirin soal menikah. Atau gini deh, gw coba tulis faktor-faktor kenapa menikah  ada di pikiran gw akhir-akhir ini:

  1. Lingkungan+Sosial Media
  2. Teman-teman (teman sekolah/kampus/kenalan di sosial media)
  3. Orangtua; Ayah gw yang selalu bahas ini, beda dengan Ibu yang tidak terlalu banyak komen (mungkin karena tau kali ya anaknya emang masih maju mundur)
  4. Tante gw (I don't know why dia begitu semangatnya ngepush gw untuk cemplung ke kehidupan menikah. Sampai gw berpikir, masa iya karena dia sudah berpengalaman anaknya yang nikah buru-buru?? a.k.a persepupuan)
  5. Umur gw. (gw baru aja 28 tahun Juni kemarin. Ya juga ya, umur segini kok kayanya jodohnya belum ketemu juga)
Dari sini gw bisa melihat, faktor utama nya itu dari lingkungan sekitar gw. Sudah banyak sekali orang-orang di sekitar gw menikah bahkan sudah punya anak. Tidak jauh dengan itu, kehidupan mereka terekam di akun sosial media. Untuk gw yang kurang kerjaan atau mengisi waktu kosong dengan scrolling di sosial media, otomatis melihat itu semua. Kalau untuk gw pribadi, tentu ada side-effect nya di gw. Baper lah and anything you name it! Perasaan ini lah yang ternyata cuma muncul sebentar saja, kesananya it will fade pelan-pelan (Baru sadar dengan hal ini).
So why you still not get married?
Kalau jawaban simplenya, belum siap. Gw masih belum percaya diri bilang siap menikah. Masih banyak sekali keraguan untuk menikah. Keraguan-keraguan itu adalah:
  1. Insecurity yang gw punya (gw gak perlu bahas ini disini). Gw masih belum menerima secara utuh rasa insecure ini. Meragukan kalau nantinya pasangan gw juga belum siap atau pahit-pahitnya tidak menerima insecurity yang gw miliki.
  2. Finansial. Secara finansial mungkin bisa jadi sudah sangat cukup. Tapi di sisi lain, sebagian dari penghasilan tidak hanya untuk gw sendiri. Keluarga. Yes, entah mulai kapan, secara pelan-pelan soal finansial yang gw miliki ternyata harus gw bagi. Sedangkan untuk menikah dan membangun keluarga itu butuh uang, bukan hanya cinta (haha).
  3. Still can't build realtionship with partners. Terakhir kali gw menjalin hubungan dengan seseorang itu kurang lebih 2 tahun lalu. Hubungan menuju serius, tapi gagal. Sampai saat ini gw masih memutuskan untuk tetap single (sementara hahaha).
  4. Unmotivated. Semakin kesini, semakin tidak ada motivasi untuk memilih dan memiliki kehidupan baru yaitu menikah. Banyak sekali sharing cerita orang-orang tentang kehidupan mereka ketika menikah.
  5. Ketakutan akan kehilangan jati diri. Dalam kehidupan menikah, mungkin saja nanti akan terlalu sibuk urus suami dan rumah. Apalagi kalau sekiranya dikasih rezeki seorang anak. Semua fokus akan tertuju pada mereka, yang pada akhirnya lupa sama diri sendir. Hormon yang tak karuan dan beberapa syndrome ketika seorang perempuan selesai melahirkan. Apakah ini akan disamakan dengan ketakutan dalam sebuah perubahan. 

Comments

Popular Posts