Keseimbangan hidup.
Day 24
"Keseimbangan hidup.", dua kalimat yang masih terngiang dalam kepala. Been there for a days. Merenung dan memikirkan, apa betul gw sudah menemukan keseimbangan dalam hidup?.
Apa sih keseimbangan hidup? Keseimbangan hidup yang gw pahami adalah tidak ada nya suatu aktifitas yang berlebihan atau berat sebelah. Contoh kecil, terlalu sibuk dengan bekerja (orang kantoran), sampai lupa memanjakan diri untuk melakukan aktivitas yang sebetulnya butuh untuk tubuh ini.
Jujur, kehidupan selama pandemi menyadarkan gw tentang keseimbangan hidup. Kegiatan sehari-hari gw cuma kantor-rumah-kantor-rumah. Tidak ada yang namanya WFH. Gaji sekian %, kerja bagai kuda a.k.a 100%. Kasarnya adalah taking risk di saat pandemi. Tetap keluar rumah dengan keadaan begini. PR nya adalah tetap menggunakan masker dimanapun dan kapanpun. Handsanitizer atau cuci tangan dan protokol kesehatan lainnya. Pihak kantor menyediakan dokter dan vitamin tiap bulannya. Resiko yang paling besar adalah kantor gw ini ruangan yang ber-AC. Bismillah, kalau kita niatkan ini ibadah dan berusaha untuk mengikuti protokol, semoga Allah selalu melindungi kita semua.
Saking sibuk nya bekerja (ya, kerjaan ada aja. Sampai yang namanya buang-buang waktu juga ada), gw masuk dalam tahap stress. Gw muak, capek dan kesal. Drama-drama di kantor yang selalu ada aja masalah sama atasan sendiri ternyata masih terus ada. Miskomunikasi, kebingungan, banyak mau ina itu, lack of support system. Hari libur cuma di pake untuk leyeh-leyeh di kasur dan nonton Netflix. Gak ada yang namanya gerak untuk melakukan aktifitas yang sebetulnya benar-benar gw suka. Such as, menggambar atau minimal baca buku. Tidak produktif! Stress kelamaan, ternyata ada efek samping ke dalam tubuh gw. Kambuh lagi lambung dan keram tangannya. Well done! Padahal udah lama banget gw gak kambuh. Pertanda, ini karena imbalanced life. Dari situ lah, gw di sadarin lagi. Coba berpikir ini kenapa bisa kambuh?
1. Stress
2. Kurang asupan (gw kadang gak mood makan)
3. Udah lama gak jalan kaki
4. Banyak tiduran
5. Too MUCH SOCIAL MEDIA (ngaruh)
Lima point diatas, menyadarkan gw. "Ayo! Kembalikan keseimbangan hidupmu.."
What to do:
1. Meminimalisir pikiran yang gak perlu lo pikirin. Sepertinya gampang, tapi susah juga. Butuh belajar dan latihan.
2. Makan-makanan yang kaya gizi dan nutrisi. Sedang ikhtiar minum madu dan air hangat setiap pagi. Makan buah pisang. Makan kurma. Dan makan teratur.
3. Weekend, pagi-pagi, berusaha untuk bangun dan jalan kaki sekitara komplek rumah.
4. Dari pada tiduran, mending beresin kamar. Nyapu dan ngepel aja deh, soalnya barang lainnya udah rapih dan di tempatnya masing-masing dengan baik dan benar.
5. Meminimalisir buka IG dan nge-tweet. Masih belajar, dan efeknya lumayan ada progres. Biasanya gw marah-marah atau ngeluh di Twitter. Alhamdulillah kali ini bisa nahan diri gak nge-tweet apa-apa. Sempet mau nge-tweet, tapi kadang gw simpen di draft. Gw punya dua akun IG, satu pribadi satu portofolio hasil analog. Akun pribadi, gw menahan diri untuk gak ngeliat story orang-orang. Kenapa? Males aja. Postingan mereka kadang ada yang membuat gw insecure. Tapi, balik lagi, seharusnya gak merasa insecure, karena mereka punya privilege nya masing-masing. Sosmed, sosmed mereka sendiri, bebas. Tapi tetep, gw tidak melihat story mereka. Sesekali gw like postingan mereka yang menurut gw masih wajar di mata. Gw juga menahan posting foto di akun pribadi. Ya, mau post apa lagi coba? hehe. Akun kedua, gw jadikan portofolio, karena gw seneng sama analog dan seneng motret. Anggap saja portfolio ya. Just for fun aja sambil nambah-nambah teman dan nimbrung sama komunitas yang mayoritas laki-laki. It's ok, I'm fine.
Sepertinya itu saja dari keluh-kesah gw tentang "keseimbangan hidup". Selamat berlibur.
Comments
Post a Comment